1.
PERTUMBUHAN PENDUDUK di INDONESIA
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di
suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya.
Misalnya pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun 1995 ke tahun 2000 adalah
perubahan jumlah penduduk Indonesia dari tahun 1995 sampai 2000.
Indikator
tingkat pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memprediksi jumlah penduduk
di suatu wilayah atau negara dimasa yang akan datang. Dengan diketahuinya
jumlah penduduk yang akan datang, diketahui pula kebutuhan dasar penduduk ini,
tidak hanya di bidang sosial dan ekonomi tetapi juga di bidang politik misalnya
mengenai jumlah pemilih untuk pemilu yang akan datang. Tetapi prediksi jumlah
penduduk dengan cara seperti ini belum dapat menunjukkan karakteristik penduduk
dimasa yang akan datang. Untuk itu diperlukan proyeksi penduduk menurut umur
dan jenis kelamin yang membutuhkan data yang lebih rinci yakni mengenai tren
fertilitas, mortalitas dan migrasi.
Gambar
1. Grafik Pertumbuhan Penduduk
1.1
Cara Mengatasi Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk adalah
angka yang menunjukkan banyak atau sedikitnya pertumbuhan penduduk tiap tahun
dalam kurun waktu tertentu, umumnya 10 tahun. Indonesia merupakan negara yang
memiliki laju pertumbuhan yang tinggi. Adapun tindakan yang telah dan dapat
dilakukan oleh pemerintah dalam mengontrol laju pertumbuhan penduduk adalah:
1. Program
keluarga berencana
Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk
membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera
dengan membatasi kelahiran. Itu bermakna adalah perencanaan jumlah keluarga
dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi, Jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal
adalah dua. Gerakan ini mulai dicanangkan pada tahun akhir 1970-an. Tujuan umum
adanya program kelurga berencana Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam
rangka mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi
dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran
sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.
2. Meningkatkan
sumber daya manusia yang telah ada
Peningkatan sumber daya manusia yang telah ada dapat dilakukan
dengan pendidikan formal maupun informal, sehingga dapat menunjang peningkatan
produktifitas guna mengimbangi laju pertumbuhan penduduknya. Laju pertumbuhan
penduduk yang tinggi di Indonesia menyebabkan tidak meratanya penduduk dalam
suatu wilayah. Meskipun pemerintah telah melakukan berbagai program untuk
menekan laju pertumbuhan tersebut, namun dampak negatif seperti banyaknya
tingkat pengangguran akibat tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dengan jumlah
lapangan kerja, tidak dapat dihindarkan. Karena tidak meratanya jumlah penduduk
menyebabkan sumber potensial dalam suatu sektor pendapatan negara juga tidak
bekerja maksimal. Hal inilah yang menyebabkan tingkat kemiskinan di Indonesia masih
tinggi.
3. Tingkat
penduduk terhadap investasi
Investasi merupakan salah satu faktor yang penting dalam pertumbuhan
perekonomian suatu negara. Indonesia sebagai Negara yang memiliki potensi yang
besar, dalam hal ini tentunya juga berupaya menarik investor
sebanyak-banyaknya. Indonesia memiliki daya tarik diantaranya dikarenakan
memiliki sumber daya manusia yang potensial. Namun sayangnya, Indonesia
memiliki sumber daya manusia yang belum merata dan belum banyak terdidik. Hal
inilah yang seharusnya menjadi perhatian khusus pemerintah kita dalam upaya
memajukan perekonomian Negara.
1.2
Program-Program untuk Mengatasi Pertumbuhan Penduduk
Adapun kebijakan dan usaha
pemerintah dalam menanggulangi kepadatan penduduk yaitu:
1. Kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia dalam upaya
mengatasi masalah jumlah penduduk,yaitu: a). Mencanangkan program Keluarga
Berencana (KB) sebagai gerakan nasional, dengan cara memperkenalkan
tujuan-tujuan program KB melalui jalur pendidikan, mengenalkan
alat-alat kontrasepsi kepada pasangan usia subur, dan menepis anggapan
yang salah tentang anak. Meski program ini cenderung bersifat persuasif
ketimbang dipaksakan. Program ini dinilai berhasil menekan tingkat pertumbuhan
penduduk Indonesia. b). Menetapkan Undang-Undang Perkawinan
yang di dalamnya mengatur serta menetapkan tentang batas usia nikah. c).
Membatasi pemberian tunjangan anak bagi PNS/ABRI hanya sampai anak kedua.
2. Usaha-usaha yang
dilakukan pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk antara lain meliputi hal-hal berikut ini: a).
Meningkatkan pelayanan kesehatan dan kemudahan dalam menjadi akseptor Keluarga
Berencana. b). Mempermudah dan meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan,
sehingga keinginan untuk segera menikah dapat dihambat. c).
Meningkatkan wajib belajar pendidikan dasar bagi masyarakat, dari 6 tahun
menjadi 9 tahun. Kepadatan
penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana mereka
tinggal. Beberapa pengamat masyarakat percaya bahwa konsep kapasitas muat juga
berlaku pada penduduk bumi, yakni bahwa penduduk yang tak terkontrol dapat
menyebabkan katastrofi Malthus. Beberapa menyangkal pendapat ini.
Kesimpulan :
Pemerintah telah membuat
sebuah kebijakan dan usaha cara penanggulan diantaranya: mencananngkan KB,
menetapkan UU perkawinan, dan membatasi Tunjangan PNS/ ABRI. Adapun usaha
pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk yaitu: meningkatkan
pelayanan kesehatan, mempermudah dan peningkatan dibidang pendidikan, dan
meningkatkan wajib belajar 9 tahun.
1.3 Penyebaran
Penduduk yang Tidak Merata serta Solusinya
Persebaran
atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah
atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan
ppenduduk adalah angka yang menunjukkan jumlah rata-rata ppenduduk pada setiap
Km2 pada suatu wilayah negara.
Faktor-faktor yang memppengaruhi penyebaran dan kepadatan
penduduk tiap-tiap daerah atau negara sebagai berikut:
1.Faktor Fisiografis
2. Faktor Biologis
3. Faktor Kebudayaan dan Teknologi
Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Kepadatan penduduk aritmatik sangat mudah dalam
perhitungannya. Data kepadatan penduduk aritmatik sangat bermanfaat. Contohnya
adalah dengan diketahui tingkat kepadatan penduduk di suatu wilayah, maka dapat
digunakan untuk perencanaan penyediaan fasilitas sosial. Jika pada suatu daerah
memiliki kepadatan penduduk aritmatik yang rendah, maka penyediaan fasilitas
kesehatan, seperti puskesmas dapat digabung dengan daerah yang berdekatan.
2. Kepadatan
penduduk Indonesia antara pulau yang satu dan pulau yang lain tidak seimbang.
Selain itu, kepadatan penduduk antara provinsi yang satu dengan provinsi yang
lain juga tidak seimbang. Hal ini disebabkan karena persebaran penduduk tidak
merata. Sebagian besar penduduk Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa dan
Madura. Padahal, luas wilayah pulau Jawa dan Madura hanya sebagian kecil dari
luas wilayah negara Indonesia. Akibatnya, pulau Jawa dan Madura memiliki
tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, sedangkan di daerah-daerah lain tingkat
penduduknya rendah. Provinsi yang paling padat penduduknya adalah Daerah Khusus
Ibu Kota Jakarta.
Kepadatan penduduk erat kaitannya dengan kemampuan wilayah
dalam mendukung kehidupan penduduknya. Daya dukung lingkungan dari berbagai
daerah di Indonesia tidak sama. Daya dukung lingkungan pulau Jawa lebih tinggi
dibandingkan dengan pulau-pulau lain, sehingga setiap satuan luas di Pulau Jawa
dapat mendukung kehidupan yang lebih tinggi dibandingkan dengan, misalnya di
Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatra.
Kemampuan suatu wilayah dalam mendukung kehidupan itu ada batasnya. Apabila kemampuan wilayah dalam mendukung lingkungan terlampau, dapat berakibat pada terjadinya tekanan=tekanan penduduk. Jadi, meskipun di Jawa daya dukung lingkungannya tinggi, namun juga perlu diingat batas kemampuan wilayah ter sebut dalam mendukung kehidupan.
Kemampuan suatu wilayah dalam mendukung kehidupan itu ada batasnya. Apabila kemampuan wilayah dalam mendukung lingkungan terlampau, dapat berakibat pada terjadinya tekanan=tekanan penduduk. Jadi, meskipun di Jawa daya dukung lingkungannya tinggi, namun juga perlu diingat batas kemampuan wilayah ter sebut dalam mendukung kehidupan.
Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata
baik persebaran antarpulau, provinsi, kabupaten, maupun perkotaan dan
perdesaan.Akibat dari tidak meratanya penduduk, yaitu luas lahan pertanian di
Jawa semakin sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan pemukiman dan
industri. Sebaliknya, banyak lahan di Jawa belum dimanfaatkan secara optimal
karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah dipulau jawa
dibiarkan begitu saja tanpa ada.
kegiatan pertanian. Keadaan demikian
tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah dan
bagi peningkatan keamanan negara.
Faktor-faktor yang menyebabkan
tingkat migrasi ke pulau Jawa, antara lain:
1. Sebagai pusat pemerintahan
2. Sebagian besar tanahnya merupakan
tanah vulkanis yang subur
3. Merupakan pusat kegiatan dan
industri banyak tersedia lapangan kerja
4. Tersedia berbagai jenjang dan
jenis pendidikan
5. Memiliki sarana komunikasi yang
lancar
Urbanisasi yang terus
terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang luas wilayahnya
terbatas. Pemusatan penduduk di kota-kota seperti: Jakarta, Medan, Surabaya,
dan kota-kota besar lainnya menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan hidup
seperti:
1. Munculnya pemukiman liar
2. Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan
sampah baik dari masyarakat maupun
industri.
3. Terjadinya pencemaran udara dari
kendaraan dan industri
4. Timbulnya berbagai masalah
seperti: kerampokan, pelacuran dan lain-lain.
Oleh karena dampak yang dirasakan
cukup besar maka perlu ada upaya untuk meratakan penyebaran penduduk di
tiap-tiap daerah.
Upaya-upaya tersebut adalah:
1. Pemerataan pembangunan
2. Penciptaan lapangan kerja di
tiap-tiap daerah yang jarang penduduknya dan perdesaan.
3. Pemberian pemyuluhan kepada
masyarakat tentang pengelolaan lingkungan alamnya.
2.
Defini Migrasi
Migrasi adalah
perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat
lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara
(migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai
perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah
(negara) lain.
Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas
penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain.
Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme
baik nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen
(menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah
perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas
negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.
2.1
Jenis-Jenis Migrasi
Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun antarnegara. Berdasarkan hal tersebut, migrasi dapat dibagi atas dua golongan yaitu :
a. Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya. Migrasi internasional dapat dibedakan atas tiga macam yaitu :
* Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran.
* Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran.
*Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya.
2.2
Macam-Macam Migrasi
·
Migrasi Internasional dibagi menjadi tiga , yaitu :
1.
Imigrasi = Masuknya penduduk ke suatu negara
2.
Emigrasi = Keluarnya penduduk ke negara lain
3.
Remigrasi = Kembalinya penduduk ke
negara
·
Migrasi Nasional dibagi menjadi empat ,
yaitu :
1.
Urbanisasi = Perpindahan Penduduk Dari Desa ke Kota
2.
Transmigrasi
= Perpindahan Penduduk Dari Pulau ke Pulau
3.
Ruralisasi = Perpindahan Penduduk Dari Kota ke Desa
4.
Evakuasi = Perpindahan Penduduk Dari tempat yang
tidak aman ke tempat
yang aman
2.3 Proses
Migrasi
Dengan adanya wilayah yang memiliki suatu nilai lebih maka
banyak orang/ penduduk pun yang akan pergi ke wilayah itu dikarenakan di
wilayah ia tinggal sudah tidak ada lagi nilai lebihnya untuk berkelangsungan
hidupnya
Proses migrasi pun
punya cara yaitu:
• Proses migrasi ia menetap di suatu wilayah
• Proses migrasi hanya sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke
• Proses migrasi ia menetap di suatu wilayah
• Proses migrasi hanya sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke
wilayah tempat asalnya
• Hanya sekedar berlibur di wilayah itu.
• Hanya sekedar berlibur di wilayah itu.
Proses keberangkatan migrasi bisa dilakukan dengan cara-cara
tertentu misalkan kalau imigran hanya satu orang bisa melakukannya dengan naik
sepeda motor, kalau imigran dengan banyak orang satu keluarga maka bisa
melakukannya dengan naik kendaraan roda empat atau juga naik kapal laut itulah
yang biasa dilakukan imigaran dalam melakukan migarasi di Negara Indonesia.
Tahun
pun makin lama makin berlaju dan proses imigrasi pun menjadi sangat lebih pesat
dan perubahan yang terjadi dari mulai tahun yang lalu higga tahu ini sangatlah
banyak, pada tahun ini tercatat banyak sekali imigran illegal/gelap yang tidak
mendaftarkan dirinya pada sensus penduduk pada kota asalnya balia semua itu
terjadi begitu saja tanpa adanya rasa kesadaran maka makin lama akan terjadi
kepadatan penduduk akan teradi dan susah menanganinya dikarenakan susahnya
mendata para imigran.
2.4 Faktor-Faktor yang Menyebabkan
Migrasi
Ada beberapa faktor yang mendorong sehingga terjadinya migrasi
penduduk
a. Faktor ekonomi
Faktor
ekonomi merupakan faktor utama yang meyumbang kepada berlakunya proses migrasi
ini. Kedudukan ekonomi yang mantap dan kukuh menyebabkan wujudnya banyak
sektor-sektor pertanian, pembinaan dan perkilangan, sekaligus membuka peluang
kepada rakyat sesebuah negara termasuk juga golongan pendatang yang datang
khususnya untuk mencari rezeki di negara orang.
b. Taraf ekonomi yang rendah di
negara sendiri.
Bagi
negara Malaysia khususnya, kemakmuran ekonomi seringkali dijadikan alasan untuk
menjelaskan mengapa negara ini menarik perhatian ramai rakyat Indonesia dan
Bangladesh malah termasuk juga negara-negara yang mengalami taraf ekonomi yang
gawat.
c. Faktor sosiobudaya
Sebenarnya
faktor sosiobudaya juga memainkan peranan utama menyebabkan pendatang Indonesia
semakin bertambah dari hari ke hari ke negara kita. Bahkan boleh dikatakan
faktor sosiobudaya ini memainkan peranan yang sama pentingnya dengan faktor
ekonomi, menjadi daya tarikan kepada pendatang Indonesia ini.
d. Faktor kestabilan politik
Kestabilan
politik sesebuah negara memainkan peranan yang penting dan berkait rapat dengan
ekonomi negara dan proses migrasi antarabangsa. Sebuah negara yang aman dan
makmur secara tidak langsung dapat mengelakkan berlakunya migrasi penduduk
negara tersebut ke negara lain, sebaliknya menyebabkan penduduk negara lain
berhijrah ke negara tersebut.
Faktor-faktor penarik (pull
factor) terjadinya migrasi antara lain adalah:
1. Adanya
harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaikan taraf hidup.
2. Adanya
kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.
3. Keadaan
lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya iklim, perumahan,
sekolah dan fasilitas-fasilitas publik lainnya.
4. Adanya
aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan
sebagai daya tarik bagi orang-orang daerah lain untuk bermukim di kota besar.
Ada juga
faktor penarik lain yang dikemukakan oleh Lee (1966) dan dikutip oleh Dilla
dalam blognya meliputi empat empat faktor yang menyebabkan orang mengambil
keputusan untuk melakukan migrasi yaitu:
a. Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal.
b. Faktor-faktor
yang terdapat di daerah tujuan.
c. Rintangan-rintangan yang menghambat. Hal ini berbeda bagi
masing-masing individu, ada yang memandang ringan dan ada pula yang memandangnya
sebagai hal yang berat (tidak dapat diatasi), contoh: Jarak yang jauh, dan
biaya transport sehingga menjadi penghalang bagi seseorang untuk bermigrasi.
d. Faktor-faktor
pribadi yakni kepastian seseorang dalam mengambil keputusan untuk bermigrasi
kedaerah lain.
3. Definisi
HAM
Secara universal ham adalah hak dasar yang
dimiliki oleh seseorang sejak lahir sampai mati sebagai anugerah dari tuhan
YME. semua orang memiliki hak untuk menjalankan kehidupan dan apa yang dikendakinya
selama tidak melanggar norma dan tata nilai dalam masyarakat. Hak asasi ini
sangat wajib untuk dihormati, dijunjung tinggi serta dilindungi oleh negara,
hukum dan pemerintah. setiap orang sebagai harkat dan martabat manusia yang
sama antara satu orang dengan lainnya yang benar-benar wajib untuk dilindungi
dan tidak ada pembeda hak antara orang satu dengan yang lainnya.
3.1 Pelanggaran Hak Asasi Anak di Indonesia
Hak asasi merupakan hak mendasar yang dimiliki setiap manusia semenjak
dia lahir. Hak pertama yang kita miliki adalah hak untuk hidup seperti di dalam
Undang Undang No. 39 tahun 1999 pasal 9 ayat (1) tentang hak asasi manusia,
“Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup, dan meningkatkan taraf
hidupnya”, ayat (2) “Setiap orang berhak hidup tenteram, aman, damai, bahagia,
sejahtera, lahir dan bathin”, dan ayat (3) “Setiap orang berhak atas lingkungan
hidup yang baik dan sehat.”
Seiring berjalannya waktu, hak asasi manusia (HAM) mulai dilindungi oleh setiap negara. Salah satunya adalah Indonesia, hak asasi manusia (HAM) secara tegas di atur dalam Undang Undang No. 39 tahun 1999 pasal 2 tentang asas-asas dasar yang menyatakan “Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat pada dan tidak terpisahkan dari manusia, yang harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan martabat kemanusiaan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan serta keadilan.”
Seiring berjalannya waktu, hak asasi manusia (HAM) mulai dilindungi oleh setiap negara. Salah satunya adalah Indonesia, hak asasi manusia (HAM) secara tegas di atur dalam Undang Undang No. 39 tahun 1999 pasal 2 tentang asas-asas dasar yang menyatakan “Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat pada dan tidak terpisahkan dari manusia, yang harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan martabat kemanusiaan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan serta keadilan.”
Meskipun di Indonesia telah di atur Undang Undang tentang
HAM, masih banyak pula pelanggaran-pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia.
Pelanggaran HAM yang baru-baru ini sedang marak adalah pelanggaran hak asasi
perlindungan anak. Padahal di dalamnya sudah terdapat Undang Undang yang
mengatur di dalamnya, antara lain Undang Undang No. 4 tahun 1979 diatur tentang
kesejahteraan anak, Undang Undang No. 23 tahun 2002 diatur tentang perlindungan
anak, Undang Undang No. 3 tahun 1997 tentang pengadilan anak, Keputusan Presiden
No. 36 tahun 1990 diatur tentang ratifikasi konversi hak anak.
3.2
Contoh Kasus Pelanggaran HAM
Contoh
pelanggaran hak asasi manusia yang akan saya bahas di sini yaitu pelanggaran
hak asasi pada anak, sekarang ini banyak sekali hak asasi pada anak yang
diabaikan, contohnya yaitu banyak sekali anak-anak usia dini yang seharusnya
menikmati pendidikan tetapi dihabiskan untuk mencari nafkah,
3.3 Komentar
Menurut saya kasus
pelanggaran HAM pada anak ini sudah sering terjadi,namun tidak ada perhatian
dari pemerintah untuk memberikan akses kemudahan bagi anak-anak untuk menerima
pendidikan. Selain itu faktor yang menyebabkan hak asasi sebagai anak tidak
terpenuhi yaitu kurangnya kesadaran para orang tua dalam memenuhi hak anak
yaitu tentang pentingnya pendidikan sehingga banyak anak yang tidak peduli
dengan pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar